REFLEKSI
5: MATEMATIKA MODEL
Senin,
28 Maret 2016
Pukul 09.20 – 11.00 di ruang 201B Gedung Lama
PPs UNY
Gity
Wulang Mandini
15709251054
Pendidikan Matematika Kelas D
Telah dijelaskan bahwa sebaiknya
dalam mengambil suatu topik harus merupakan hal yang dasar, agar mudah dalam
menjalankan timeline berdasarkan
unsur hermenetika. Contohnya ialah nilai. Dalam menceritakan nilai sebaiknya
jangan langsung dimulai ke abad 19. Sebaiknya diawali dari awal mula manusia.
Manusia pada dasarnya saat awal yaitu telah memiliki nilai, yaitu baik dan
buruk maupun dosa dan neraka. Setelah itu mulai masuk ke unsur hermenetikanya,
yaitu dimulai dari jaman dahulu hingga sekarang bagaimana itu nilai. sumber
dari nilai ini dapat diperoleh Plato.
Setelah dilihat berdasarkan
waktunya, kemudian dapat diekstensifkan dan diintensifkan menggunakan
struktur-struktur yang ada. Struktur tersebut dimulai dari material, formal,
normatif, dan spiritual. Kembali dalam contoh nilai tadi, dapat dilihat nilai
dalam arti material dan bagaimana cara memahaminya. Kemudian dilanjutkan nilai
dalam arti formal, yaitu menata hubungan antar nilai. Selanjutnya memasuki
normatif atau filsafat, yaitu dimulai dari ontologis, epistemologi dan etik
estetika. Ontologis dari nilai berdasarkan wadah ialah nilai dan berdasarkan
isinya ialah juga nilai. Memasuki epistemologi yaitu bagaimana memahami nilai,
dan bagaimana pendapat filosof mengenai nilai. Hingga selanjutnya memasuki
struktur spiritual.
Contoh lainnya ialah phi. Phi ini
merupakan struktur yang complicated dan terikat oleh ruang matematika. Sebaiknya
hal dasar yang diambil ialah simbol. Phi sesungguhnya ialah ikon dari suatu
bilangan yang irasional. Phi ini berasal dari munculnya dua ukuran yang
berbeda. Phi ini digunakan untuk menyetarakan suatu nilai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebaiknya unsur yang diambil merupakan suatu singular bukan yang kompek dan complicated. Kemudian diceritakan
menggunakan unsur hermenetika yang kemudian disesuaikan dengan timeline. Bila unsur yang diambil
merupakan unsur singular, maka akan dengan mudah untuk men-timeline-kannya. Sehingga semua unsur hermenetikanya tampak dan
jelas. Dari struktur material, formal, normatif, hingga akhirnya masuk ke dalam
spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar